Kamis, 21 Maret 2013 di 20.13 Diposting oleh Unknown 0 Comments

Uzumaki Naruto


  • Aku tak akan menarik kembali kata-kataku, karena itulah jalan ninjaku
  • Kalau kau yakin dengan takdirmu, maka sejak awal seharusnya kau tidak mengikuti pertarungan ini!!!
  • Seseorang yang gagal menolong temannya tidak pantas menjadi hokage..
  • Berbeda denganmu, jabatan hokage pasti akan kudapatkan, karena menjadi hokage adalah cita-citaku
  • Kalau tanganku patah, akan ku tendang dengan kakiku ini. Kalau kakiku patah, akan ku gigit dengan gigiku ini. Kalau gigiku dihancurkan juga, akan ku lihat dengan dengan tatapan penuh kebencian. Dan kalau mataku dihancurkan juga, akan ku gunakan kutukan untuk melawannya, aku pasti akan mengembalikan Sasuke
  • Seperti apapun juga.. aku akan terus melangkah dan melangkah untuk menolongnya, walau harus mempertaruhkan nyawa seperti apapun..
  • Jangan tarik kata katamu..sekalipun itu akan membawamu kepada kehancuran..karena kau laki laki,,dan itu adalah jalan ninjamu..
  • Aku ini tidak punya orang tua, aku selalu mrasa sendiri, sluruh orang didesaku memandangku dengan tatapan kebencian, mereka menganggapku monster, sampai-sampai keberadaanku pun tidak mereka hargai, tetapi ada satu orang yang mengakui keberadaanku, ia adalah orang yang pertama kali mengakui kalau aku ini ada, dan selamanya takkan ku biarkan ia pergi, ia adalah sasuke, sasuke adalah teman terbaikku.
  • Aku tidak suka dengan orang yang membohongi dirinya sendiri ditengah turunnya salju
  • I never go back on my own words
  • Kalau itu artinya cerdas… bodoh selamanya pun aku tak keberatan
  • Aku harus percaya pada diriku sendiri, percaya bahwa aku adalah orang yang mereka percaya
  • Jika kau menungguku untuk menyerah, kau akan menungguku selamanya
  • Takdir setiap manusia memang telah ditentukan sejak mereka lahir, tetapi dengan kerja keras kita dapat mengalahkan takdir
  • Aku akan melepaskan kutukan itu, kalau memang ada kedamaian, aku akan menemukannya, aku tak akan menyerah
  • Sampai matipun aku akan mengejar cita-citaku


Minato Namikaze (Yondaime Hokage)
  • Menderita agar anaknya bisa hidup lebih baik adalah tugas seorang ayah.
  • Aku ingin menjadi hokage yang kuat, yang di hormati oleh semua penduduk desa.
  • Aturan dan mematuhi aturan itu memang penting, tapi terkadang kau juga harus mengabaikan peraturan dan bergerak menyesuaikan situasi.
  • Jika kau tidak bisa mengendalikan emosi dan pikiranmu, kau akan lemah.
  • Perang lahir dari keinginan kita untuk melindungi orang yang kita sayangi. Selama masih ada cinta, akan ada kebencian juga. Selama sistem ini tak di ubah kebencian lambat laun akan membangkitkan penderitaan yang baru !
  • Menjadi ninja berarti perang tanpa henti melawan kebencian, itulah kebenaran bagi kita semua...
  • Orang tua selalu percaya anak mereka bisa melakukan apa saja, apapun itu !
  • Tokoh utama yang tidak pernah menyerah hingga akhir, itu keren. Kami ingin membesarkan anak kami menjadi seperti shinobi yang ada di bukumu itu...
  • Meninggalkan desa dan negara, bagiku itu sama buruknya dengan meninggalkan anak. Kau seharusnya mengerti melihat negaramu hancur, kau tau rasa pedih dengan tubuh di besarkan tanpa rumah dan kau tau kita keluarga Shinobi..
  • Dengarkan semua perkataan Ibumu !
  • Kehidupan dan matilah dengan jalan kehidupan yang kalian inginkan.Tapi apapun jalan yg kalian pilih, jangan lupa untuk melindungi orang yg berharga dalam hidup kalian.
  • Kalau nanti aku punya anak, aku harap dia akan menjadi seorang Shinobi sepertimu..
  • Kalian hanya hidup sekali. Jalani kehidupan dan matilah dengan jalan kehidupan yang kalian inginkan.Tapi apapun jalan yg kalian pilih, jangan lupa untuk melindungi orang yg berharga dalam hidup kalian.
Hyuuga Hinata
  • Kau gagal tetapi masih bisa mampu bangkit kembali, karena itu menurutku arti dari kuat yang sebenarnya

Uchiha Itachi
  • Semua orang hidup terikat dan bergantung pada pengetahuan atau persepsinya sendiri, itu disebut kenyataan. Tetapi pengetahuan atau persepsi itu sesuatu yang samar. Bisa saja kenyataan itu hanya ilusi, semua orang hidup dalam asumsi
  • Saat kau mengenal kasih sayang , kau juga menanggung resiko kebencian


Jiraiya
  • Jalan hidup seorang murid adalah warisan dan estimasi dari sang guru
  • Kegagalan juga menyenangkan, hidup dengan kepercayaan bahwa cobaan itu berguna untuk menempa diri sendiri
  • When people get hurt, they learn to hate
  • Lelaki manjadi semakin kuat saat ditolak..
  • Kalau dilukai, kita akan merasa benci.. sebaliknya, kalau melukai orang, kita akan dibenci dan tersiksa rasa bersalah, tapi karena mengetahui penderitaan seperti itulah, kita juga bisa berbuat baik pada orang lain. itulah manusia

Orochimaru
  • Tidak Semua Mimpi dan harapan akan terwujud sesuai dengan keinginan kita

Pain
  • Ada satu hal yang pasti dan telah dibuktikan oleh sejarah…. bahwa manusia adalah makhluk yang sampai kapanpun tidak akan bisa saling memahami…
  • Someone who don’t know pain will not know how true peace is like
  • Penderitaan membuatku semakin kuat dan berkembang

Yahiko
  • Kalau mau saling mengerti, lakukan saja setelah membuat lawan mengalami hal yang sama

Tobi
  • Untuk mencapai tujuan akhirmu, kamu harus bersabar
 Obito
  • Melalui mata, kita akan melihat masa depan

Kakashi Hatake
  • Aku tersesat di jalan yang bernama kehidupan
  • Kemampuan individu seorang ninja memang penting, tetapi yang lebih penting lagi adalah kerjasama tim
  • Masa depanmu adalah kematian
  • Ninja Yang Paling Buruk adalah Ninja Pengkhianat Desa… Ninja Yang Lebih Buruk Dari Ninja Pengkhianat Desa Adalah Ninja Yang Membiarkan Temannya Dalam Bahaya….!!!”
  • kalau rasa keadilanmu menurun berarti kau melemah, dibawah rasa keadilan tidak ada kelemahan apapun!
  • Ninja itu harus mampu melihat yang terdalam dari yang terdalam

Kazekage Gaara
  • Manusia tak kan pernah bisa menang dari rasa kesepian

Akamichi Choji
  • Daripada suapan terakhir makanan selezat apapun atau diejek gendut, aku lebih tidak bisa memaafkanmu kalau kau menghina sahabatku !!!!!

Nara Shikamaru
  • Sudah kubilang, aku ya aku, kamu ya kamu, soal siapa yang lebih hebat itu cerita yang membosankan
  • Aku akan menolongnya meski harus mengorbankan nyawa karena dia adalah temanku
  • Aku hanya ingin hidup seperti awan. Bebas, dan tenang. Ketika aku tua nanti, aku mempunyai seorang istri dan mempunyai 2 anak, satu laki-laki dan satu perempuan, lalu aku meninggal duluan, dan begitulah kehidupanku berlangsung. Sayangnya semua tidak semudah itu, merepotkan sekali!
  • Jutsu is not the only weapon, I tell you that!

Maito Guy
  • Tanpa arah dan tujuan, tidak ada gunanya seorang ninja hidup di dunia ini
  • Keberuntungan juga merupakan kekuatanmu
  • Kau adalah jenius dalam kerja keras
  • There is no point in training hard if you do not believe in yourself

 Rock Lee
  • Renge (teratai) konoha bersemi dua kali, saat kita bertemu lagi nanti aku berjanji akan menjadi orang yg lebih kuat
  • Jika kamu percaya dengan impianmu aku akan membuktikan padamu bahwa kamu bisa meraih impianmu hanya dengan bekerja keras
  • Kita harus lebih kuat dari hari kemarin

Captain Yamato
  • Memanjakan dan mengasihani itu berbeda

Sasori
  • Menunggu dan membuat orang lain menunggu adalah hal yg kubenci
  • Seni itu abadi dan akan selalu dikenang

Sai
  • Ekspresi hanya dapat menimbulkan kebencian, dan kebencian dapat menimbulkan perang

Haku
  • Seseorang akan menjadi kuat apabila melindungi seseorang yang dicintainya

Sabtu, 16 Maret 2013 di 15.51 Diposting oleh Unknown 0 Comments

Pertanyaan: Bagaimana agama Buddha memandang keberadaan agama-agama lain? 

Jawaban: Karena tidak setiap orang memiliki kecenderungan dan minat yang sama, Buddha mengajarkan beragam cara pada beragam orang. Mengutip contoh ini, Yang Mulia Dalai Lama berkata sungguh luar biasa bahwa ada beragam agama di dunia ini. Persis seperti satu jenis makanan yang tidak akan dapat memenuhi selera setiap orang, satu agama atau satu perangkat kepercayaan tidak akan memuaskan kebutuhan semua orang. Oleh karena itu, teramat sangat bermanfaat bahwa beragam agama tersedia untuk dipilih. Beliau menyambut dan bersukacita akan hal ini.
Sekarang ini, ada tumbuh sebuah percakapan, yang berdasar pada sikap saling menghormati, antara para guru Buddha dan pemimpin agama lainnya. Dalai Lama, contohnya, kerap bertemu dengan Paus. Di Assisi, Italia, pada Oktober 1986, Paus mengundang para pemimpin agama seluruh dunia dalam sebuah pertemuan akbar. Sekitar seratus lima puluh perwakilan hadir. Dalai Lama duduk di sebelah Paus dan diberi kehormatan untuk menyampaikan pidato pertama. Di muktamar itu, para pemimpin rohani membahas pokok-pokok yang umum dalam semua agama, seperti kesusilaan, cinta, dan welas asih. Orang-orang sungguh disemangati oleh kerjasama, keselarasan, dan sikap saling menghormati yang dirasakan oleh pemimpin berbagai agama itu satu sama lain.
Tentunya, jika kita membahas metafisika dan teologi, ada perbedaan yang jamak. Tidak ada jalan menyatukan perbedaan-perbedaan itu. Akan tetapi, itu tidak berarti bahwa kita perlu berembug dengan sikap “Ayahku lebih kuat daripada ayahmu.” Ini sangat kekanak-kanakan. Lebih bermanfaat jika kita melihat hal-hal yang serupa. Semua agama dunia berusaha memperbaiki keadaan kemanusiaan kita dan membuat hidup lebih baik dengan mengajar orang untuk mengikuti perilaku berbudi pekerti. Semua agama tidak mengajarkan orang untuk secara mutlak terperangkap dalam sisi kebendaan dari kehidupan ini, tapi setidaknya memantapkan keseimbangan antara kemajuan kebendaan dan kemajuan rohani.
Akan banyak membantu jika semua agama bekerja bersama untuk memperbaiki keadaan dunia. Kita tidak hanya butuh kemajuan kebendaan, tapi juga kemajuan rohani. Jika kita hanya menekankan pada unsur kebendaan dari kehidupan, mencari cara untuk membuat bom yang lebih dahsyat untuk memusnahkan semua orang bakal jadi tujuan yang menggairahkan. Jika, di lain pihak, kita berpikir dalam kerangka kemanusiaan atau kerohanian, kita menyadari ketakutan dan masalah-masalah lain yang muncul jika kita terus mengembangkan senjata pemusnah massa. Jika kita hanya berkembang secara rohani dan tak ambil peduli dengan sisi kebendaan, orang akan kelaparan, dan hal ini juga tidak ada bagusnya. Kita butuh keseimbangan.
Satu unsur dari hubungan di antara agama-agama dunia adalah bahwa agama-agama tersebut saling berbagi ciri khasnya masing-masing. Contohnya, coba pikirkan tentang hubungan antara umat Buddha dan Kristen. Banyak umat Kristen perenung yang tertarik mempelajari cara-cara untuk memusatkan perhatian dan meditasi dari ajaran Buddha. Banyak pastor, kepala biara, biarawan, dan biarawati Katolik datang ke Dharamsala, India mempelajari keterampilan ini untuk dibawa pulang ke aliran-aliran mereka sendiri. Beberapa orang beragama Buddha telah mengajar di seminari Katolik. Saya juga telah diundang dalam beberapa kesempatan untuk mengajar di sana tentang cara meditasi, cara mengembangkan pemusatan perhatian, dan cara mengembangkan cinta kasih. Kekristenan mengajarkan kita untuk mengasihi setiap orang, tapi tak menjelaskan secara terperinci cara melakukannya. Ajaran Buddha kaya akan cara-cara untuk mengembangkan cinta kasih. Agama Kristen, pada tingkatannya yang tertinggi, terbuka untuk mempelajari cara-cara ini dari agama Buddha. Ini tidak berarti bahwa semua orang Kristen akan menganut agama Buddha—tak ada yang sedang mencoba membuat orang pindah agama. Cara-cara ini dapat disesuaikan dalam kerangka agama mereka sendiri untuk menolong mereka menjadi orang Kristen yang lebih baik.
Demikian pula, banyak umat Buddha yang tertarik untuk mempelajari hal pelayanan sosial dari agama Kristen. Banyak aliran Kristen yang menekankan agar para biarawan dan biarawati mereka terlibat dalam pengajaran, karya di rumah sakit, merawat para lanjut usia, para yatim piatu, dan seterusnya. Walau beberapa negara Buddha telah mengembangkan pelayanan-pelayanan sosial ini, tidak semuanya begitu, untuk beragam alasan sosial dan geografis. Umat Buddha dapat belajar tentang pelayanan sosial dari umat Kristen. Yang Mulia Dalai Lama sangat terbuka untuk hal ini. Ini tidak berarti bahwa umat Buddha menjadi Kristen. Alih-alih, ada unsur-unsur tertentu dari pengalaman agama Kristen yang dapat dipelajari oleh umat Buddha; ada juga hal-hal dari pengalaman agama Buddha yang dapat dipelajari umat Kristen. Dengan cara ini, ada suatu forum terbuka di antara agama-agama dunia, yang didasarkan pada sikap saling menghormati.
Sering juga hubungan antaragama berada pada tingkatannya yang paling tinggi, dengan orang-orang begitu terbuka dan tak berprasangka. Pada tingkatannya yang lebih rendah, orang-orang jadi merasa gerah dan berakhlak seperti regu sepakbola: “Ini regu sepakbola saya dan agama-agama lain adalah regu sepakbola lawan!” Dengan sikap seperti itu, kita bersaing dan bertarung. Ini menyedihkan, entah itu yang terjadi di antara beragam agama atau di antara beragam aliran ajaran Buddha. Buddha mengajarkan beraneka macam cara dan semuanya bekerja dengan selaras untuk menolong aneka ragam jenis masyarakat. Oleh karenanya, penting untuk menghormati semua aliran, baik di dalam agama Buddha maupun di antara agama-agama di dunia.